Kisah Flash Disk yang Hilang

Kadang-kadang dalam pengalaman yang sederhana kita bisa mengalami Tuhan secara nyata dan belajar tentang sifat-Nya. Dalam peristiwa sederhana seperti itu, iman kita juga bisa bertumbuh.

Salah satunya adalah pengalaman sederhana yang saya alami beberapa bulan lalu. Saya lupa kapan tepatnya. Jadi ceritanya sejak saya kuliah, saya punya sebuah flashdisk putih berukuran 4 GB. Flash disk ini masih awet hingga sekarang. Kurang lebih saya punya flashdisk ini lebih dari sepuluh tahun. Walaupun tidak merasakan sesuatu yang spesial terhadap benda itu tapi saya merasa sayang kalau benda itu hilang. Yah, memang sekarang saya sudah jarang menggunakan flash disk sejak bekerja. Tapi flash disk ini ternyata berguna juga untuk teman-teman sekantor. Mereka kerap meminjamnya untuk memindahkan file-file pekerjaan mereka dan untuk berbagai hal sejenis. Jadi saya merasa benda itu berguna.

Sampai suatu ketika, teman kerja meminjamnya untuk memindahkan file desainnya. Waktu mencari flash disk itu di dalam tas, di tempat saya biasanya menaruh benda putih itu, saya tidak bisa menemukannya. Saya coba cari di bagian tas lainnya, lalu di laci meja kerja. Eh, tidak ketemu. Saya mulai bingung soalnya saya tidak ingat memindahkan atau mengeluarkan benda ini. Dan saya bukan jenis orang pelupa atau jenis orang yang menaruh barang sembarangan.

Karena merasa sayang harus merogoh kocek untuk membeli yang baru, saya merasa enggan kehilangan benda itu. Spontan saya berdoa, "Yesus, Kau tahu di mana flash disk ini berada, tolong Tuhan kembalikan."

Sewaktu sampai di rumah, saya mencoba mencarinya di kamar. Di meja, laci meja, lemari, tempat tidur, di kolong tempat tidur. Intinya semua bagian kamar. Tapi tidak terlihat wujudnya. Yah, saya akhirnya berhenti mencari dan berdoa lagi. Yah, sejujurnya saya tidak terlalu berharap sih kalau Tuhan menjawab doa ini. Karena bagi saya ini persoalan sepele. Apakah Tuhan cukup peduli dengan masalah sepele seperti ini? Bagaimana kalau Dia ingin saya membeli yang baru? Solusi yang lebih mudah.

Intinya, saya mulai lupa dengan masalah ini dan hidup berlanjut seperti biasa. Saya malah lupa berdoa meminta flash disk itu kembali.

Beberapa hari kemudian, di sore hari waktu keluar dari kamar saya melihat sesuatu. Karena kamarku di lantai dua, ada tangga menuju lantai pertama tepat di samping pintu. Nah, di terali kayu tangga itu, tepat di bagian bawah, di bagian semen ada benda putih.

Saya penasaran benda apa itu karena belum pernah lihat. Waktu saya dekati, eh ternyata flash disk yang hilang. Saya langsung teringat kalau saya pernah meminta Tuhan Yesus mengembalikan benda yang hilang ini. Dan saya juga penasaran kok bisa flash disk ini berada di situ. Pertama, saya tidak pernah mengeluarkan flash disk itu dari tas karena jarang dipakai. Kedua, tidak mungkin benda itu jatuh di bawah terali kayu karena saya taruh di tempat yang aman. Ketiga, anggota keluarga yang lain tidak pernah meminjam flash disk ini. Keempat, saya sudah mencari dan tidak merasa melihat flash disk itu selama tiga hari. Jadi intinya, tiba-tiba benda itu muncul di situ.

Saya menyimpulkan entah bagaimana Yesus menjawab doaku. Bagi kita, sebuah doa itu terlalu sepele bagi Tuhan. Kita bisa ragu jika Dia mau menjawabnya. Mungkin kita sering merasa disepelekan oleh orang-orang di sekitar kita karena kita bukan siapa-siapa.  Beranggapan kalau Tuhan mungkin juga akan menyepelekan kita. Tapi dari pelajaran ini saya semakin yakin kalau Yesus peduli setiap detail kehidupan saya. Dia juga mau terlibat dan mau menolong. Masalah kecil, masalah besar Yesus tidak ingin kita berusaha mengatasinya atau memecahkannya sendirian. Dia ingin kita melibatkan diriNya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus, Adam yang Akhir dan Manusia Kedua

Apakah Alkitab Sudah Diubah, Diedit, Direvisi Isinya?

Apa Arti Efesus 1:17, Allah Tuhan Kita Yesus Kristus