Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Bagaimana Surat-Surat Dalam Perjanjian Baru Ditulis?

Gambar
Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana surat-surat (1 Kor, 2 Kor, Efesus, Filipi dll) ditulis? Apakah Paulus duduk dengan sebuah pena dan selembar papirus dan menulis surat-surat itu? Apakah Petrus dan Yakobus merancang garis besar surat mereka sebelum menulisnya? Dan apa yang menyebabkan para rasul menulis surat itu? Tulisan-tulisan yang tercantum dalam Perjanjian Baru beredar di kalangan gereja pada pertengahan abad pertama (10-20 tahun setelah Yesus terangkat ke sorga). Para penulis dari kitab dan surat ini adalah para rasul, para saksi mata yang ditugaskan Yesus untuk memberitakan kebangkitan-Nya. Tujuan tulisan mereka tidaklah untuk menyediakan informasi tentang Yesus. Tujuan mereka adalah menerapkan atau mengaplikasi pesan Yesus ke dalam kehidupan orang-orang yang sudah mengenal Yesus. Tulisan para rasul ini memiliki otoritas yang sama dalam gereja seperti Yesus itu sendiri (1 Kor 14:37). Perbedaan orang di jaman modern dan jaman dulu dalam menulis Jika Anda menulis e

Yesus, Adam yang Akhir dan Manusia Kedua

Gambar
Alkitab menyebut Yesus sebagai Adam yang akhir dan manusia kedua. Paulus menulis kepada jemaat di Korintus: “Seperti ada tertulis: “Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup”, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan. Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga. “ (I Kor 15: 45-48). Adam, Manusia pertama Dua nama Yesus ini merupakan perbandingan diriNya dengan Adam. Adam adalah manusia pertama yang diciptakan. Alkitab berkata jika Allah membuat Adam dari debu bumi. “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” (Kejadian 2: 7). Adam memiliki

Apakah Hukuman Tuhan Terhadap Dosa Adam dan Hawa Terlalu Keras?

Gambar
Dalam ajaran agama lain, setelah Adam dan Hawa melanggar perintah Tuhan untuk memakan buah pengetahuan baik dan jahat, Tuhan mengampuni dosa Adam setelah dia mengaku dosa. Hal ini tentunya berbeda dengan yang tertulis dalam Alkitab yang menyatakan jika Adam dan Hawa dikeluarkan dari Taman Eden setelah jatuh ke dalam dosa. Dosa yang mereka lakukan akhirnya masuk dan diwariskan kepada umat manusia. Bahkan bumi dan segala isinya juga terkena pengaruh dari dosa ini. Pertanyaannya kenapa Tuhan memberikan hukuman yang sedemikian rupa kepada Adam dan Hawa hanya karena mereka memakan buah itu? Kenapa Tuhan tidak mengampuni mereka begitu mereka menyesali perbuatan mereka? Tidakkah hukuman mereka terlalu berat? Dalam artikel di bawah, Wesley Rostoll menulis sebuah artikel yang menarik mengenai jawaban pertanyaan di atas. Dalam sebagian besar waktu hidup saya, saya berpikir jika hukuman umat manusia dan seluruh ciptaan yang diderita karena ketidaktaatan Adam dan Hawa di taman Eden sepert

Kenapa Yesus Harus Mati Untuk Menebus Dosa Kita?

Gambar
Jawaban sederhananya, tanpa kematian Yesus di kayu salib untuk dosa-dosa kita, tidak ada seorang pun yang akan memiliki hidup kekal. Yesus sendiri berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yoh 14:6). Dalam pernyataan ini, Yesus mengungkapkan alasan dari kelahiran, kematian dan kebangkitanNya: untuk menyediakan jalan ke sorga untuk umat manusia yang berdosa, yang tidak akan pernah bisa memperolehnya dengan cara mereka sendiri. Saat Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, mereka sempurna dan hidup di Taman Eden (Kejadian 2: 15). Tuhan menciptakan manusia dalam gambar-Nya, berarti mereka juga memiliki kebebasan untuk membuat keputusan dan pilihan berdasarkan kehendak bebas mereka. Kejadian 3 menjelaskan bagaimana Adam dan Hawa jatuh ke dalam godaan dan kebohongan iblis. Oleh karena itu, mereka tidak mentaati kehendak Tuhan dengan memakan pohon pengetahuan, padahal Tuhan melarangnya. “Lalu TUHAN Allah memb

Apakah Rasul Paulus Menciptakan Kekristenan Palsu?

Gambar
Pendahuluan Beberapa orang beranggapan jika Paulus dari Tarsus (Rasul Paulus) membajak agama Kristen pada awalnya, mengubah teologi tentang Yesus dan menggantinya dengan agama Kristen yang kita kenal sekarang ini. Salah satu bukti yang mereka gunakan adalah doktrin yang ditemukan dalam Kitab Roma. Memang Kitab Roma berisi ajaran doktrin Kekristenan yang paling lengkap. Tapi apakah ajaran Rasul Paulus berlawanan dengan ajaran Yesus? Apakah ajaran Paulus bertentangan dengan Perjanjian Lama? Jika Paulus memang menciptakan sendiri ajaran Kristen, maka ajarannya akan berbeda dengan ajaran Yesus, para rasul dan murid Yesus lainnya. Pengakuan Ajaran Kristen Orang-orang Kristen mengaku jika Paulus bertemu Yesus dalam perjalanan menuju ke Damaskus untuk menganiaya orang-orang Kristen di abad pertama. Akibat pertemuannya dengan Yesus, Paulus menjadi buta selama tiga hari. Dia disembuhkan oleh Tuhan melalui Ananias, salah satu pengikut Yesus. Paulus pun berubah karena pengalaman itu. Dia

Apakah Alkitab Sudah Diubah, Diedit, Direvisi Isinya?

Gambar
Kitab-kitab dalam Perjanjian Lama (PL) ditulis kira-kira sekitar 1400 SM hingga 400 SM (1400 tahun hingga 400 tahun sebelum Yesus lahir). Kitab-kitab dalam Perjanjian Baru (PB) ditulis kira-kira 40 hingga 90 M (40 hingga 90 tahun setelah Yesus lahir). Jadi Alkitab ada kira-kira antara 3400 hingga 1900 tahun. Dalam waktu ini, naskah asli dari kitab-kitab dalam PL dan PB sudah hilang. Kemungkinan sudah tidak ada lagi. Juga selama rentang waktu itu, kitab-kitab dalam Alkitab sudah disalin lagi dan lagi. Salinan dari salinan telah dibuat. Oleh karena itu, bisakah kita tetap mempercayai Alkitab? Alkitab sebagai tulisan yang diilhamkan Allah memang sempurna dan tidak ada cacat kekurangannya (2 Timotius 3: 16-17; Yohanes 17:17). Tapi prinsip ini hanya berlaku untuk naskah asli dan bukan pada salinan atau terjemahan. Seteliti apapun sang penyalin kitab, tidak ada satupun yang sempurna. Sebagai hasilnya terdapat beberapa perbedaan kecil yang muncul dalam berbagai salinan Alkitab. Dari ribua

Apakah Alkitab Bisa Dipercaya Kebenaran dan Keasliannya?

Gambar
Naskah Gulungan Laut Mati Ada beberapa kriteria yang digunakan para ahli sejarah dan arkeolog untuk menguji keaslian sebuah manuskrip atau naskah kuno. Jika kriteria yang sama dikenakan kepada Alkitab, maka Alkitab lebih dari bisa dipercaya (reliable) dibandingkan naskah-naskah kuno lainnya. Reabilitas dalam hal ini adalah pertanyaan terkait kebenaran dan keakuratan dari salinan sebuah naskah. Apakah Alkitab yang diterjemahkan dan disalin di era modern ini masih bisa dibuktikan keasliannya dan bisa dipercaya? Tulisan-tulisan yang benar secara fakta dan sejarah dan sudah dijaga keutuhannya dari waktu ke waktu dianggap realiable (bisa dipercaya/diandalkan). Untuk menentukan hal ini tentunya dibutuhkan verifikasi sejarah tingkat tinggi untuk memastikan jika proses penyalinan naskah kuno tetap asli dan bisa dipercaya. Salah satu alasan kenapa Alkitab bisa dipercaya keasliannya adalah setiap bagian yang ada di dalamnya bisa dikonfirmasi secara langsung. Banyak fakta-fakta sejarah

Apa Itu Kanon Muratori (the Muratorian Canon) dan Apa Pentingnya?

Gambar
The Muratorian Canon atau kanon Muratori (disebut juga Fragmen Muratori) adalah sebuah daftar kuno berisi daftar kitab Perjanjian Baru. Daftar ini merupakan daftar tertua yang kita miliki. Adanya Kanon Muratori membantah tuduhan jika Kaisar Konstantinus Agung yang menciptakan doktrin Kekristenan seperti yang ada sekarang ini. Dan tuduhan jika dialah yang menyusun daftar kitab yang masuk ke dalam Perjanjian Baru. Tuduhan seperti ini muncul dalam novel karangan Dan Brown, The Da Vinci Code. Daftar kuno itu kemungkinan ditulis dalam Bahasa Yunani dan ditulis pada 180 Masehi atau sekitar abad ke-2. Dalam daftar itu terdapat 22 kitab dari 27 kitab yang ada dalam Perjanjian Baru saat ini. Kanon ini ditemukan oleh ahli sejarah Italia, Ludovico Muratori di the Ambrosian Library di Italia Utara. Kanon ini lantas diterbitkan olehnya pada 1740. Naskah kuno yang ditemukan oleh Muratori merupakan salinan dari naskah asli dan ditulis dalam Bahasa Latin sekitar abad ke-7 dan abad ke-8. Ada be