Kenapa Salib yang Dipilih Sebagai Alat Penghukuman Bagi Yesus? Bagian 2



Penebusan Dosa


Alasan utama Yesus mati adalah sebagai pengganti kita untuk menanggung hukuman dosa. Dalam hukum Taurat, setiap dosa yang kita lakukan, kita pantas mengalami hukuman mati. Hukuman ini tidak bisa dibayar dengan kematian yang wajar karena usia tua, oleh kecelakaan atau penyakit. Oleh karena memang setiap manusia pada akhirnya akan mati. Jika memang kematian secara wajar cukup menjadi hukuman bagi dosa manusia, maka para pembunuh, pemerkosa, pencuri, pembohong dan pendosa lainnya sudah membayar dosa mereka saat mereka mati karena penyebab alami. Dan dengan demikian, hal itu juga berarti mereka memenuhi syarat untuk memasuki Kerajaan Allah.

Oleh karena itu dalam Ibrani 9: 27 dikatakan setelah manusia mati, mereka akan menghadapi penghakiman Allah. Hal ini berarti hukuman dari dosa itu bukanlah sekedar kematian fisik. Bahkan dalam Ibrani 9: 22 dikatakan jika tanpa penumpahan darah, maka tidak ada pengampunan dosa. Oleh karena itu, hukuman dari dosa itu berupa kematian karena eksekusi mati.

Jadi sebagai korban pengganti, Yesus harus mati menggantikan dengan cara dieksekusi. Supaya korban pengganti ini diterima, Yesus tidak bisa mati dengan cara lain.

Rasa Malu dari Salib


Tuhan juga mengizinkan Putera-Nya menderita di kayu salib karena cara ini merupakan cara paling memalukan untuk mati. Salib diperuntukkan untuk menghukum mati para kriminal dan mereka yang dianggap tidak bisa diperbaiki lagi, mereka yang dianggap sampah dunia. Tidak ada seorang pun di zaman Yesus yang bisa membanggakan diri karena memiliki anggota keluarga yang mati disalib. Seperti halnya sekarang tidak ada orang pada masa ini yang berani membanggakan diri karena kerabatnya ada yang dihukum mati dengan kursi listrik atau tembakan mati. Yang membuat situasi lebih buruk, Yesus disalib di antara dua perampok. Mereka yang melewati bukit Golgota akan menghakimi Yesus bersalah setelah melihat dua orang perampok itu.

Kenapa dan bagaimana rasa malu menjadi bagian dari hal ini? Kenapa Yesus harus mati dalam kematian yang memalukan? Dosa menyebabkan rasa malu. Dosa itu sendiri memalukan. Yesus mati dalam kematian yang memalukan untuk menggambarkan rasa malu yang dibawa dosa dalam hidup kita. Memalukan bila kita dikenal sebagai seorang pencuri, seorang cabul, pezinah, pembohong atau pembunuh. Seharusnya memalukan bagi kita dikenal sebagai penyembah berhala, atau mereka yang menyebut nama Tuhan dengan sembarangan, tidak menghormati orang tua. Dosa tidak membuat kita merasa hebat atau baik, tidak membuat keluarga kita bangga. Dosa itu memalukan. Kita harus malu karena berdosa!

Salib memalukan tidak hanya sebagai hukuman mati tapi juga sebagai sebuah proses. Dalam banyak kasus, korban yang disalib ditelanjangi, hanya boleh memakai atau bahkan tidak memakan cawat sama sekali. Dalam Alkitab digambarkan rasa malu karena ketelanjangan (Yesaya 47:3; Wahyu 3:18; 16:15). Bayangkan jika Anda orang tidak berdosa, tidak melakukan kejahatan atau dosa apapun, tapi ditelanjangi di depan orang-orang yang lewat. Sebagai orang yang sopan, Yesus dipermalukan dengan ditelanjangi di depan ibunya dan para wanita lain, Rasul Yohanes dan banyak anggota masyarakat yang menonton, pria dan wanita. Bayangkan rasa malu yang harus ditanggung oleh Juruselamat kita.

Tema rasa malu di atas kayu salib dibicarakan dalam Alkitab. Perhatikan dua bagian dalam Kitab Ibrani ini:

“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus yang memimpin j kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah “ (Ibrani 12:2).

“namun yang murtad lagi tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.” (Ibrani 6:6).

Sebelumnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus, Adam yang Akhir dan Manusia Kedua

Apakah Alkitab Sudah Diubah, Diedit, Direvisi Isinya?

Apa Arti Efesus 1:17, Allah Tuhan Kita Yesus Kristus